Kristen resmi sebagai agama kekaisaran romawi
Muncul dominasi gereja
periode Eropa saat bersatunya kembali daerah bekas kekuasaan
Kekaisaran Romawi Barat di bawah prakarsa raja Charlemagne
dimulainya penjelajahan
samudra
kebangkitan humanisme
ilmu pengetahuan dan kesenian dimanfaatkan untuk
kepentingan religi
II. Reformasi Gereja
A. Latar belakang
1. Banyaknya penyimpangan keagamaan diantaranya yaitu:
Dilakukannya penyogokan oleh pemuka agama kepada
petinggi gereja agar mereka memperoleh kedudukan sosial keagamaaan yang tinggi.
Paus sebagai bapak suci berperilaku amoral yang
menyangkut hubungannya dengan wanita seperti Alexander VI yang memiliki 8 anak
haram dari hasil hubungannya dengan wanita simapannya.
Penjualan surat-surat pengampunan dosa (indulgencies).
Adanya penyimpangan terhadap acara sakramen suci atau
ritus pemujaaan terhadap benda-benda keramat atau tokoh-tokoh suci yang
nantinya akan menimbulkan takhayul dan mitologisasi yang tidak masuk akal,
seperti para pastor yang semata-mata merupakan manusia yang memiliki sifat yang
sama dengan yang lainnya menganggap dirinya keramat.
2. Korupsi atas nama negara
3. Pajak-pajak yang memberatkan karena ambisi kekuasaan
kaum bangsawan lokal
4. Kebangkitan nasionalisme di Eropa
5. Perkembangan kapitalisme dan krisis-krisis ekonomi
dikawasan imperium Roma.
B. Tokoh reformasi gereja
1. Martin Luther (1483-1546)
Awal
gerakan reformasi gereja Protestan terjadi di jerman dengan tokoh utamanya
Martin Luther. Mengapa terjadi di Jerman? Menurut Burns dan Ralph dalam
Suhelmi, Ahmad 2001:149-150. Ada beberapa faktor yakni: (1) jerman yang sekitar
abad XV-XVI masih merupakan negara agraris atau negara yang masih terbelakang
jika dibandingkan dengan negara-negara Eropa lainnya. Sektor Industri
perdagangan dan manafaktur belum berkembang seperti di Inggris dan Italia. Dan
Katolisisme yang konservatif paling kuat ada di Negara ini. Penyembahan
terhadap tokoh ataupun benda-benda keramat dianggap kepercayaan yang wajib di
yakini. Penjualan surat-surat pengampunan dosa paling banyak dijual di Jerman
melebihi negara-negara lainnya di Eropa. (2) rakyat Jerman pada saat itu
sebagian besar adalah masyarakat petani yang merupakan kelompok sosial yang
paling menderita akibat adanya kekuasaan gereja katolisisme. Pajak-pajak yang
memberatkan, urusan kepemilikan tanah yang dipersulit oleh pihak gereja, harta
kekayaan yang sering diambil oleh pihak geraja tanpa alasan yang jelas.
Faktor-faktor
tersebut belum berdampak serius untuk munculnya gerakan reformasi, tetapi
faktor fundamental yang memicu munculnya gerakan reformasi adalah pada saat itu
jerman berada dalam fase transisi ekonomi, dimna jerman sedang berusaha
berpindah dari
masyarakat Feodal ke masyarakat ekonomi frofit (menuju masyarkat kapitalis).
Fase transisi ini , sebagaimana di negara-negara lain, merupakan fase kritis
dan rawan. Gerakan-gerakan sosial, keagamaan atau pun politik akan mudah
terjadi hanya karena dimulai oleh kerusuhan-kerusuhan kecil.
Dalam
keadaan seperti itu, munculah sosok Martin Luther yang mempelopori keharusan
adanya pembaharuan keagamaan. Ia mencetuskan gerakan Reformasi Protestan di
Jerman dengan melakukan berbagai protes sosial-keagamaaan kepada kekuasaan
Paus. Melihat berbagai
penyimpangan keagamaan
di Negerinya (Jerman) ia bergerak untuk memprotesnya. Puncaknya ketika Paus
menjual susrat-surat pengampunan dosa di luar batas.
Gerakan Reformasi
Luther dimulai ketika ia membacakan 99 pernyataan protes terhadap gereja dan
lembaga kepausan yang menjual surat-surat pengampunan dosa itu. Martin Luther
menilai penjualan surat-surat itu bertentangan dengan ajaran Yesus Kristus.
Pembelian
surat-surat itu tidak boleh dipaksakan, harus didasarkan atas kesukarelaan.
Berbuat kebajikan seperti memberi makan fakir miskin dan meminjamkan uang
kepada yang membutuhkan jauh lebih utama dari membeli surat-surat pengampunan dosa.
Gereja atau pemuka agama tidak memiliki hak memberikan pengampunan dosa. Hanya
Tuhan, atas dasar kepercayaan dan amal soleh individu, yang berhak memberikan
pengampunan dosa. Inilah yang dinamakan doktrin Justification by Faith.
Atas dasar
keyakinannya pula Martin Luther menentang doktrin sakramen suci gereja, pastor
sebgai mediator antara manusia dengan Tuhan, penyembahan benda dan tokoh
keramat, karena menimbulkan kepercayaan-kepercayaan yang tidak logis. Ia
beranggapan bahwa, sakramen hanyalah berguna untuk membantu keimanan tetapi
sama sekali bukan alat untuk mencapai rahmat Tuhan dan jalan keselamatan. Mitos
keajaiban pastor ditentangnya karena akan mengakibatkan terjadinya manipulasi
dan pembodohan manusia.
Menurut
Luther, apabila manusia ingin selamat ia harus melakukan perbuatan-perbuatan
baik yang dianjurkan tuhan, banyak bertobat (langsung) kepada tuhan tanpa
melalui pelantara pastor. Keselamatan bisa diraih manusia apabila ia bisa
mengenyahkan nafsunya, seperti nafsu serakah, nafsu tamak dan mementingkan diri
sendiri. Dalam tulisannya, ON Christian Liberty (Suhelmi, Ahmad 2001:151),
Luther menegaskan bila seorang memiliki keimana pasti ia akan melakukan
perbuatan-perbuatan baik.
Doktrin
keimanan dan berbuat baik ini merupakan wacana yang telah mendesakralisasi
lembaga imamat. Doktrin-doktrin Martin Luther ini meruntuhkan mitos-mitos
kesucian yang berada dibalik kekuasaan gereja dan lembaga-lembaga imamat.
Luther beranggapan ia telah melakukan Debunking (meminjam istil;ah peter
berger), atau penelanjangan mitos-mitos sosial dan keagamaan yang melekat pada
individu atau lembaga, sehingga nampak sosoknya yang asli.
Desakralisasi
itu menimbulkan tuntutan agar manusia dianggap sama dihadapan tuhan, sehingga
tidaklah ada kelebihan pastor dibandingkan dengan masyarakat biasa melainkan
karena amal perbuatannya.dan pengikut Luther pun menolak hirarki kependetaan.
Selain itu,
Luther juga menolak tradisi keagamaan yang sudah berlangsung ratusan tahun
lamanya, yakni hak istimewa pastor dalam membacakan dan menafsirkan kitab suci.
Menurutnya siapa pun pengikut Kristus, bukan hanya kaum pendeta saja, berhak
membaca dan menafsirkan Alkitab. Alkitab harus terbuka bagi semua orang agar
isi kebenarannya diketahui semua orang, tidak terbatas kaum pendeta saja. Sehingga
tidak terjadi monopoli kebenaran oleh segelintir pemuk agama. Dan protes ini
berdampak luas, kebenaran agama kemudian menjadi bersifat interpretable dan
multi-interpretasi. Pastor dan pemuka agama bukan satu-satunya penafsir
kebenaran.
Dan dengan
adanya protes tersebut, lebih jauh lagi para pengikut Luther menterjemahkan
Alkitab yang tadinya berbahasa Latin menjadi bahasa Jerman, dan mengahpuskan
bahasa latin sebagai bahasa Alkitab. Dengan demikian bangsa Jermana akan secara
langsung membaca dan menafsirkan Alkitab.


Bukan hanya
itu saja, Luther mengkritik dan menentang doktrin politik gereja katolik Roma.
Misalnya menentang doktrin kekuasaan universal Paus, menurutnya kekuasaan paus
tidak universal karena paus juga harus mengakui kekuasan para pangeran atau
penguasa sekuler suatu negra memiliki prinsip-prinsip kenegaraan yang
berdasarkan nasionalisme. Ia juga menuntut dibedakannya otoritas politik dan
otoritas agama, paus dituntut agar mematuhi dan mangakui otoritas politik
penguasa negra dan tidak mencampur-adukannya dengan otoritas agama. Karena
gagasannya itu, Luther memperoleh dukungan politis dari kalangan penguasa dan
bangsawan. Tuntutan-tuntutan Martin Luther ini terdapat dalam 95 dalil Luther
yang ia pakukan atau tancapkan di pintu gereja sebagai tanda protesnya.
2. Johannes calvin (1509-1564)
John Calvin
merupakan tokoh penting lainnya dalam gerakan reformasi gereja Protestan.
Sebagaimana Luther, Calvin juga telah meletakan dasar-dasar teologis, filosofis
dan intelektual yang kokoh bagi keberhasilan gerakan reformasi Protestan di
Eropa. Bedanya adalah pemikiran Calvin lebih radikal di bandingkan Luther.
Luther dianggap agak konservatif. Calvinisme sangat berpengaruh terhadap
perjalanan sejarah Erop modern. Ia merupakan salah satu fondasi doktrinal
terpenting kemajuan peradaban kapitalis Eropa di Abad modern.
Tokoh
gerakan ini lahir di Noyon, Picardy, Prancis, 1509. Calvin belajar di
Universitas Paris dan mendalami kajian hukum di Orlens, tempat dimana ia maat
dipengaruhi oleh para pengikut Luther. Kemudian pada tahun 1541 ia mulai aktif
sebagai penginjil.
Pemikiran
Celvin yang kemudian menjadi basis teologis terpenting Protestantisme adalah
adanya gagasan tentang takdir (predestination). Takdir manusia menurut Calvin
telah ditentukan oleh Tuhan. Siapa pun tidak bisa mengubahnya, bahkan pastor
sekalipun. Manusia yang selamat atau celaka di dunia mana pun di akhirat kelak
memang telah ditulis nasibnya demikian. Nasib manusia sepenuhnya ditentukan
oleh ibadah dan Tuhan. Ia tidak lebih hanya wayang dalam kehidupannya di dunia
ini dan tuhanlah yang menjadi dalangnya.
Doktrin
Calvin ini memiliki kesamaan dengan konsep takdir Agustinus yang memiliki dasar
bahwa semua manusia berdosa akibat kejatuhan dan dosa adam. Jadi dalam
Calvinisme dibenarkan adanya ”dosa warisan”. Menurut doktrin ini semua manusia
telah terkutuk semenjak dilahirkan, namun menurutnya manusia bisa selamat
seandainya ia memperoleh rahmat Tuhan (Grace of God). Untuk itu manusia
dituntut untuk selalu berbuat amal kebajikan, hidup mulia demi keagungan Tuhan.
Manusia
juga harus melawan hawa nafsunya, tetapi caranya bukan dengan menjadi biarawan
atau biarawati, tetapi ujian keselamatan menurut Calvin selalu ada dalam
aktivitas sehari-hari, maka manusia harus selalu dituntut memiliki kemampuan
untuk menghadapi ujian hidup setiap saat. Hal ini ia rumuskan dalam ajaran
tentang asetisme duniawi (Suhelmi,2001:157-158).


C. Biografi Marthin Luther
Marthin
Luther lahir pada tanggal 10 Nopember 1483,di kota Eisleben, propinsi Saxony
(sekarang wilayah Jerman). Martin adalah nama baptisan yang diperolehnya karena
hari pembabtisannya bertepatan dengan Hari Santo Martin, pelindung kaum
pengemis. Hans Luther, sang ayah, adalah seorang pemilik beberapa tambang dan
peleburan logam. Sedangkan ibunya, Margaretha Luther, adalah seorang ibu rumah
tangga yang sangat religius, dan kemungkinan berperan besar dalam menanamkan
benih iman kepada Luther kecil.
Pendidikan
formal pertama Luther diperolehnya di Sekolah Latin kota Mansfeld. Sebagaimana
Sekolah Latin lainnya pada masa itu, Luther belajar bahasa Latin yang
membuatnya berkenalan dengan kekayaan pustaka Latin, juga musik dan agama.
Luther belajar doktrin-doktrin penting gereja. Pada usia 14 tahun, Luther
hijrah ke Magdeburg, masuk Sekolah dari Katedral setempat. Setelah menempuh
pendidikan pra universitas di Eisenach, Luther masuk Universitas Erfurt, salah
satu universitas terbaik masa itu di Jerman. Pada tahun 1502, Luther
merampungkan gelar pertamanya dalam Liberal Arts. Sambil melanjutkan studi ke
jenjang master, Luther mengajar di universitasnya dalam bidang tata bahasa dan
logika. Pada tahun 1505, Luther memperoleh gelar master.
Kemudian
atas paksaan dari sang Ayah Luther masuk Universitas Leipzig pada tahun 1505,
dan tentunya mengambil jurusan hukum namun pendidikannya ini tidak ia tuntaskan
dan ia lebih memilih untuk menjadi pendeta Augustinian dengan masuk biara
Agustinian di Erfurt, meskipun harus melawan kehendak ayahnya.
Pada tahun
1508, atas ajakan gurunya, Johannes von Staupitz, Luther menjadi pengajar
bidang Filsafat Moral di Universitas Wittenberg yang baru didirikan. Luther mengajar
sambil melanjutkan studi teologinya. Setahun kemudian, Luther menamatkan
sarjana teologinya. Pada tahun 1512, Luther berhasil meraih gelar doktor dalam
bidang teologi dari Universitas yang sama
Kira-kira
sejak tahun 1538, Luther mengidap penyakit kencing batu, gangguan jantung dan
pencernaan. Pada tahun 1541, Luther kena infeksi telinga dan tenggorokan.
Penyakitnya ini bukan hanya menggerogoti fisiknya, namun juga menciptakan
depresi yang dalam. Kepahitan hidupnya bertambah dengan meninggalnya, Magdalena
Luther, anak perempuannya yang menjadi korban wabah penyakit di Wittenberg.
Wabah ini juga banyak merenggut jemaatnya. Kesedihan di mana-mana mempengaruhi
jiwa Luther menjadi semakin tertekan.
Pada Januari 1546, Luther dipanggil ke kota Eisleben untuk menjadi mediator perselisihan dua orang bangsawan dari Mansfield. Persis sebulan, setelah tiba di sana, tepatnya tanggal 17 Februari, Luther meninggal karena gagal jantung. Pada tanggal 22 Februari, jenazah Luther kembali ke Wittenberg dan dikebumikan di gereja yang sama ketika dia memulai gerakan Reformasi. Luther wafat dalam usianya yang ke-63.
Pada Januari 1546, Luther dipanggil ke kota Eisleben untuk menjadi mediator perselisihan dua orang bangsawan dari Mansfield. Persis sebulan, setelah tiba di sana, tepatnya tanggal 17 Februari, Luther meninggal karena gagal jantung. Pada tanggal 22 Februari, jenazah Luther kembali ke Wittenberg dan dikebumikan di gereja yang sama ketika dia memulai gerakan Reformasi. Luther wafat dalam usianya yang ke-63.
D. Proses terjadinya reformasi gereja
Awal
terjadinya reformasi gereja ini muncul atau terjadi di Jerman. Banyak faktor
yang menyebabkan terjadinya reformasi gereja di Jerman yaitu, sekitar abad
15-16 Jerman masih merupakan negara agraris yang terbelakang dibandingkan
negara-negara Eropa lainnya, kuatnya pengaruh katolisme yang bersifat
konservatif di Jerman, banyaknya penjualan surat-surat pengampunan dosa di Jerman
melebihi negara-negara Eropa lainnya, sebagian besar rakyat Jerman yang
berprofersi sebagai petani yang merupakan kelompok sosial yang paling menderita
akibat kekuasaan katolisme salh satunya dengan adanya pajak-pajak yang sangat
memberatkan rakyat.
Selain itu
juga faktor yang paling mendasari terjadinya reformasi di Jerman adanya fase
transisi ekonomi di Jerman dimana pada waktu itu terjadi proses perubahan dari
masyarakat feodal menuju masyarakat ekonomi profit atau menuju masyarakat
kapitalis. Dari sinilah muncul satu tokoh yaitu Marthin Luther yang dari
pemikiran-pemikirannya itu kemudian terlahir sebuah reformasi gereja yang
nantnya tidak hanya berkembang di Jerman melainkan meluas ke wilayah-wilayah
Eropa lainnya.
Adapun
pemikiran-pemikiran dari Marthin Luther dalam melakukan protes terhadap
kekuasaan Gereja Khatolik Roma yaitu:
Penolakan Luther terhadap surat-surat pengampunan doa
yang dikeluarkan oleh Paus karena menurutnya gereja atau pemuka agama tidak
memiliki hak untuk memberikan pengampunan dosa. Tuhan-lah yang memberikan
pengampunan itu didasarkan kepada kepercayaan dan amal sholeh individu selama
hidup.
Menurut Luther sakramen hanya digunakan untuk membantu
keimanan tetapi bukan sama sekali alat untuk mencapai rahmat Tuhan dan jalan
keselamatan.
E. Dampak Reformasi Gereja
Dampak dari
adanya Gerakan Reformasi Protestan dibawah Luther dan Calvin adalah: pertama,
dampak sosial dan politik
terhadap Eropa dan negara-negara Barat pada umumnya. Reformasi ini
menimbulkan Western Christendom sehingga munculnya negara-negara nasional kecil
tanpa memiliki pusat kekuasaan atau gembala politik seperti lembaga Kepausan
Roma. Menumbuhkan benih-benih demokratisasi politik, kesadaran individual akan
pentingnya hak-hak politik, kebebasan individu. Sehingga menjadi dasar
timbulnya gerakan-gerakan demokratisasi yang dan anti kekuasaan totaliter dan
keberanian rakyat untuk selalu melakukan kontrol terhadap kekuasaan.
Tetapi
dengan adanya gerakan reformasi Protestan ini juga lahirnya kekuasaan absolut
di Eropa. Banyaknya pertikaian antara Calvinisme dengan katolik, peperangan
saudara dan penghancuran karya-karya seni, patung, lukisan yang berbau
katolisisme. Reformasi juga haris bertanggung jawab atas terjadinya pembantaian
massal dalam peristiwa berdarah pada malam St. Bartholomeus. Di Belanda pun
terjadi pemberontakan petani yang menolak membayar pajak dan akhirnya oleh
pangeran Philip mereka semua dibantai. Dan pengikut Protestan dianggap
pengkhianat dan selama enam tahun terjadi teror dan pembunuhan terhadap kaum
protestan.
Kedua, Reformasi
juga mengakibatkan terbelahnya agama Kristen menjadi sekte-sekte kecil;
Lutherisme, Calvinisme, Anglicanisme, Quakerisme, Katholikisme. Meskipun
ditunjau dari segi doktrin-doktrin fundamentalnya sekte-sekte itu tidak
memiliki prinsip yang berbeda, tetapi timbulnya hal tersebut menyebabkan
keretakan serius dalam agama kristen. Akibat adanya sekte-sekte ini, Eropa
terbelah secara keagamaan; Jerman Utara dan negara-negara Skandinavia (Swedia
dan Norwegia), menganut Lutheranisme; Skotlandia, Belanda, Switzerland dan
Prancis menganut Calvinisme dan negara-negara Eropa lainnya seperti Spanyol dan
Italia menganut katolisisme (Ortodoks).
REFORMASI GEREJA
Dalam perkembangannya muncul sikap kritis terhadap
penyimpangan yang di lakukan oleh pihak Gereja Katolik pada waktu itu terutama
adanya penjualan surat pengampunan dosa (surat alfat). Surat pengampunan dosa
itu di jual kepada mereka yang tidak dapat ikut dalam perang salib antara abad
ke-11-13.
kebiasaan penjualan surat pengampunan dosa kemudian di lakukan untuk mengumpulkan dana bagi pembangunan greja dan seterusnya. Faktor lain dari munculnya Reformasi Gereja adalah keinginan untuk membebaskan diri dari kepemimpinan Paus terhadap kehidupan beragama di negara-negara Eropa. Hal ini tampak pada pertikaian antara Raja Frederick II dari Prusia dengan Paus Innocencius pada abad ke- 13, Raja Philip IV dari prancis dengan Paus bonifacius pada abad ke-14.
kebiasaan penjualan surat pengampunan dosa kemudian di lakukan untuk mengumpulkan dana bagi pembangunan greja dan seterusnya. Faktor lain dari munculnya Reformasi Gereja adalah keinginan untuk membebaskan diri dari kepemimpinan Paus terhadap kehidupan beragama di negara-negara Eropa. Hal ini tampak pada pertikaian antara Raja Frederick II dari Prusia dengan Paus Innocencius pada abad ke- 13, Raja Philip IV dari prancis dengan Paus bonifacius pada abad ke-14.
![]() |
Martin
Luter
|
Pelopor reformasi Greja adalah Martin Luther (1483-1548)
seorang pastor dan guru besar Universitas Wittenberg di Sachsen Jerman. Pada
1517 Martin Luther mengemukakan pokok-pokok pikiran sebagai kritikan terhadap
Gereja meliputi 95 dalil yang kemudian ditempel di pintu Greja Wittenberg.
Pendapatnya antara lain :
- Amal yang baik
keluar dari hati yang murni tidak akan diterima Tuhan.
- Hanya orang yang
percaya kepada Yesus Kristuslah yang dapat di terima Tuhan
- Tiada orang
yang dapat langsung berhubungan dengan Tuhan tanpa perantara Gereja
- Tiap orang yang
menyesali kesalahannya akan terlepas
dari hukuman sehingga tidak di perlukan adanya surat pengampunan dosa.
- Gereja merupakan
perkumpulan orang percaya dan Yesus-lah kepalanya sehingga kedudukan Paus
selaku pemimpin agama tidak dapat diterimanya.
Selain mengutamakan ajaran di atas, pada masa pembuangannya Mhartin Luther juga menterjemahkan Kitab Injil dari Bahasa Latin Ke bahasa Jerman sehingga banyak orang yang dapat memahami Kitab Suci. Reformasi Gereja juga Berkembang ke negara-negara lain di Eropa misaalnya tokoh Jean Calvin dari Prancis (1509-1564) yang ajarannya disebut Calvinisme banyak pengikutnya di belanda, inggris dan Skotlandia. Tokoh Ulrick Zwingli (1484-1531) dari Swiss serta munculnya Gereja Anglika di Inggris dipelopori oleh Raja Henry VIII Tudor (1509-1547)
95 DALIL MARTHIN LUTHER ( BAPA REFORMASI GEREJA )
24 Agustus
2010 pukul 19:49
Martin Luther's 95 Theses - 95 Dalil Luther
Bantahan
Dr.
Martin Luther Mengenai Pertobatan dan Surat Pengampunan Dosa
Dengan
keinginan dan tujuan untuk menguraikan kebenaran, perdebatanakan diadakan di
Wittenberg berdasarkan pernyataan yang disetujui dibawah kepemimpinan Bapa
Martin Luther, rahib Ordo St. Agustinus, Masterof Arts and of acred Theology,
dosen Universitas Wittenberg. Selin itu,ia meminta kepada orang yang tidak bisa
hadir dan meakukan diskusidengan kami secara lisan ten tang topik itu supaya
melakukannya melaluisurat untuk menggantikan ketidakhadiran mereka. Dalam nama
Tuhan kitaYesus Kristus. Amin.
1.
Tuhan dan Guru kita Yesus Kristus, ketika Ia mengucapkan "Bertobatlah,"
dan seterusnya, menyatakan bahwa seluruh hidup orang-orang
yang percaya harus diwarnai dengan pertobatan.
2.
Kata ini tidak boleh dimengerti mengacu kepada hukuman sakramental;
maksudnya, berkaitan dengan proses pengakuan dan pelepasan (dosa),
yang diberikan oleh imam-imam yang dilakukan di bawah pelayanan imam-imam.
3.
Dan, pertobatan tidak hanya mengacu pada penyesalan batiniah; tindak penyesalan
batiniah semacam itu tidak ada artinya, kecuali secara lahiriah
menghasilkan pendisiplinan diri terhadap keinginan daging.
4.
Jadi, hukuman itu terus berlanjut selama ada kebencian pada dirisendiri -
maksudnya, penyesalan batin yang sejati berlanjut: yaitu,sampai kita masuk ke
dalam kerajaan surga.
5.
Paus tidak memiliki kekuatan maupun kuasa untuk mengampuni kesalahan
apa pun, kecuali yang telah ia diberikan dengan otoritasnyasendiri, atau oleh
peraturan.
6.
Paus tidak memiliki kuasa untuk mengampuni dosa apa pun, kecualidengan
menyatakan dan menjaminnya te1ah diampuni Allah; atau setidaknyaia dapat
memberikan pengampunan pada kasus-kasus yang menjadi tanggungjawabnya, dalam
kasus tersebut, jika kuasanya diremehkan, kesalahanakan tetap ada.
7.
Allah tidak pernah mengampuni dosa apa pun, tanpa pada saat yangsama Dia menundukkan
diri manusia itu, merendahkan diri da1am sega1asesuatu, kepada otoritas imam,
wakilnya.
8.
Peraturan pengakuan dosa hanya dikenakan pada orang yang hidupdan tidak
seharusnya dikenakan pada orang yang mati; menurut peraturantersebut.
9.
Oleh karena itu Roh Kudus berkarya da1am diri Paus me1akukan halyang baik bagi
kita, sejauh da1am keputusannya, Paus se1a1u membuatperkecualian terhadap
aturan ten tang kematian dan nasib seseorang.
10.
Imam-imam bertindak salah dan tanpa pengetahuan,jika dalam kasus orang yang
sekarat, mengganti hukuman kanonik dengan api penyucian.
11.
Benih ilalang tentang mengubah hukuman kanonik menjadi hukuman di api penyucian
tampaknya tentu saja telah ditaburkan sementara parauskup tertidur.
12.
Pada mulanya, hukuman kanonik dikenakan bukan sesudah,melainkan sebe1um
pengampunan, sebagai ujian untuk pertobatan mendalamyang sejati.
13.
Orang yang sekarat melunasi semua hukuman dengan kematian,dianggap sudah mati
sesuai hukum kanon dan mendapat hak dilepaskan darihukum kanon.
14.
Kebaikan atau kasih yang tidak sempurna dari orang yang sekaratpasti
menyebabkan ketakutan yang besar; dan makin sedikit kebaikan ataukasihnya,
makin besar ketakutan yang diakibatkannya.
15.
Rasa takut dan ngeri tersebut sudah cukup bagi dirinya sendiri,tanpa berbicara
hal-hal lain, tanpa ditambah penderitaan di apipenyucian karena hal itu sangat
de kat dengan kengerian keputusasaan.
16.
Neraka, api penyucian, dan surga tampak berbeda seperti halnyakeputusasaan,
hampir putus asa, dan kedamaian pikiran itu berbeda.
17.
Jiwa da1am api penyucian, tampaknya harus seperti ini: saat kengerian
menghilang, kasih meningkat.
18.
Namun, hal itu tampaknya tidak terbukti dengan penalaran apapun atau ayat
Alkitab mana pun, api penyucian berada di luar kebaikanseseorang atau
meningkatnya kasih.
19.
Hal itu juga tidak terbukti; bahwa jiwa dalam api penyucianyakin dan mantap
dengan berkat mereka sendiri; mereka semua, bahkanjika kita bisa sangat yakin
dengan hal tersebut.
20.
Oleh karena itu Paus, ketika ia berbicara ten tang pengampunansepenuhnya dari
semua hukuman, itu bukan sekadar bermakna semua dosa,melainkan hanya hukuman
yang ia jatuhkan sendiri.
21.
Jadi, para pengkhotbah pengampunan dosa, yang berkata bahwadengan surat
pengampunan dosa dari Paus, seseorang dibebaskan dandiselamatkan dari semua
hukuman, melakukan kesalahan.
22.
Sebab sesungguhnya ia tidak menghapuskan hukuman, yang harusmereka bayar dalam
kehidupan sesuai dengan peraturan, bagi jiwa-jiwa diapi penyucian.
23.
Jika pengampunan sepenuhnya bagi semua hukuman bisa diberikankepada seseorang,
sudah tentu tidak akan diberikan kepada seorang punkecuali orang yang paling
sempurna - yaitu, kepada sangat sedikitorang.
24.
Oleh karena itu sebagian besar orang pasti tertipu dengan janjipembebasan dari
hukuman yang bersifat tidak pandang bulu dan sangatmanis itu.
25.
Kekuasaan seperti itu dimiliki Paus atas api penyucian secaraumum, seperti
halnya dimiliki setiap uskup di keuskupannya dan setiapimam di jemaatnya
sendiri, secara khusus.
26.
Paus bertindak dengan benar dengan memberikan pengampunan dosakepada jiwa-jiwa,
bukan dengan kekuasaan kunci-kunci (yang tak adagunanya dalam hal ini),
meLainkan dengan doa syafaat.
27.
Orang yang berkata bahwa jiwa seseorang terlepas dari apipenyucian segera
setelah uang dimasukkan ke dalam peti yang menimbulkanbunyi gemerencing,
berkhotbah dengan gila.
28.
Sudah tentu, ketika uang yang dimasukkan dalam peti menimbulkanbunyi
gemerencing, ketamakan, dan keuntungan mungkin meningkat, tetapidoa syafaat
gereja tergantung pada kehendak Allah semata-mata.
29.
Siapa tahu apakah semua jiwa di api penyucian ingin dibebaskandarinya atau
tidak, sesuai dengan cerita yang dikisahkan tentang SantoSeverinus dan Paschal?
30.
Tidak ada seorang pun yang yakin tentang realita perasaanberdosanya sendiri,
terlebih-lebih pencapaian pengampunan dosaseluruhnya.
31.
Seperti halnya petobat sejati itu jarang, demikian juga orangyang
sungguh-sungguh membeli surat pengampunan dosa itu jarang -maksudnya, sangat
jarang.
32.
Orang yang percaya bahwa, melalui surat pengampunan dosa,mereka dijamin
mendapatkan keselamatan mereka, akan dihukum secarakekal bersama dengan
guru-guru mereka.
33.
Kita harus secara khusus berhati-hati terhadap orang yangberkata bahwa surat
pengampunan dari Paus ini merupakan karunia Allahyang tak ternilai harganya,
yang menyebabkan seseorang diperdamaikandengan Allah.
34.
Sebab kasih karunia yang disalurkan melalui pengampunan inihanya berkaitan
dengan hukuman untuk memenuhi hal-hal yang bersifatsakramen, yang ditentukan
oleh manusia.
35.
Orang yang mengajar bahwa penyesalan yang mendalam itu tidakdiperlukan oleh
orang-orang yang membeli jiwa-jiwa keluar dari apipenyucian atau membeli
lisensi pengakuan, tidak mengkhotbahkan doktrinKristen.
36.
Setiap orang Kristen yang merasakan penyesalan yang sejati akanmendapatkan
pengampunan dosa seluruhnya yang sejati dari penderitaandan rasa bersalah,
bahkan meskipun tanpa surat pengampunan dosa.
37.
Setiap orang Kristen sejati, entah yang hidup atau yang mati,mendapatkan bagian
dalam semua berkat Kristus dan gereja yang diberikankepadanya oleh Allah
meskipun tanpa surat pengampunan dosa.
38.
Namun, pengampunan dosa, yang dilakukan oleh Paus, tidak bolehdipandang rendah
dengan cara apa pun sebab pengampunan, seperti sayakatakan, merupakan
pernyataan pengampunan dosa dari Allah.
39.
Menekankan dampak pengampunan dosa yang besar dan pada saatyang sama menekankan
pentingnya penyesalan yang sejati di mataorang-orang, merupakan hal yang paling
sulit, bahkan juga untuk teologyang paling terpelajar sekalipun.
40.
Penyesalan yang sejati mendambakan dan mencintai hukuman,sementara hadiah
pengampunan dosa menjadikannya lega dan membuatmanusia membencinya, atau paling
tidak memberikan kesempatan bagimereka untuk membencinya.
41.
Pengampunan dosa apostolikharus dinyatakan dengan penuhhati-hati,jika tidak,
orang-orang secara salah akan menduga hal itudiletakkan pada perbuatan baik
kasih lainnya.
42.
Orang-orang Kristen harus diajar bahwa Paus tidak pernahberpikir bahwa
pembelian surat pengampunan dosa dalam cara apa pun bisadibandingkan dengan
karya kasih karunia.
43.
Orang-orang Kristen harus diajar bahwa orang yang memberikepada orang miskin,
atau memberi pinjaman kepada orang yangkekurangan, berbuat lebih baik daripada
jika ia membeli suratpengampunan dosa.
44.
Karena, me1alui kasih, kasih meningkat, dan manusia menjadilebih baik;
sementara melalui surat pengampunan dosa, ia tidak menjadilebih baik, tetapi
hanya lebih bebas dari hukuman.
45.
Orang-orang Kristen harus diajar bahwa orang yang memandangseseorang yang
kekurangan dan melewatinya, memberikan uang untukmendapatkan pengampunan dosa,
tidak sedang membeli surat pengampunandosa dari Paus untuk dirinya sendiri,
tetapi murka Allah.
46.
Orang-orang Kristen harus diajar bahwa, kecuali mereka memilikikekayaan yang
berlimpah, mereka terikat untuk melakukan hal yang perluuntuk dipakai bagi
keperluan rumah tangga mereka sendiri dan dengancara apa pun tidak boleh
menghamburkannya untuk mendapatkan suratpengampunan.
47.
Orang-orang Kristen harus diajar bahwa, meskipun mereka bebasuntuk membeli
surat pengampunan dosa, mereka tidak diwajibkan untukmelakukannya.
48.
Orang-orang Kristen harus diajar bahwa Paus, dalam memberikanpengampunan,
memiliki kebutuhan lebih banyak dan keinginan lebih banyakagar doa yang tekun
dinaikkan baginya, daripada uang yang sudah siapuntuk dibayarkan.
49.
Orang-orang Kristen harus diajar bahwa pengampunan dari Pausitu berguna,jika
mereka tidak meletakkan kepercayaan mereka penyucian; tetapi
paling berbahaya, jika melaluinya mereka kehilangan rasa takutmereka kepada
Allah.
50.
Orang-orang Kristen harus diajar bahwa,jika Paus mengetahuituntutan para
pengkhotbah pengampunan dosa, ia akan lebih menyukai jikaBasilika St. Petrus
dibakar sampai menjadi abu, daripada dibangundengan kulit, daging, dan tulang
domba-dombanya.
51.
Orang-orang Kristen harus diajar bahwa, seperti halnyamerupakan kewajiban,
demikian juga itu merupakan harapan Paus yang jikaperlu menjual Basilika St.
Petrus dan memberikan uangnya sendiri kepadabanyak orang, yang darinya para
pengkhotbah pengampunan dosa menarikuang.
52.
Sia-sialah harapan untuk mendapatkan keselamatan melaluisurat-surat pengampunan
dosa, bahkan sekalipun itu komisaris, tidak,bahkan Paus sendiri - harus
menjanjikan jiwanya sendiri bagi mereka.
53.
Orang yang, demi memberitakan pengampunan dosa, mengutukfirrnan Allah untuk
meredakan ketenangan di gereja lainnya, adalahmusuh Kristus dan Paus.
54.
Kesalahan dilakukan terhadap firman Allah jika, dalam khotbahyang sama, waktu
yang sama atau lebih lama dihabiskan untuk membahassurat pengampunan daripada
untuk membahas firman Allah.
55.
Menurut pikiran Paus jika surat pengampunan, yang merupakanmasalah yang sangat
kecil, dirayakan dengan satu bel, satu prosesi, dansatu seremoni; Injil, yang
merupakan masalah yang sangat besar,seharusnya diberitakan dengan ratusan bel,
ratusan prosesi, dan ratusanseremoni.
56.
Kekayaan gereja yang menyebabkan Paus mengeluarkan suratpengampunan dosa, tidak
cukup didiskusikan atau dikenal di antara umatKristus.
57.
Tampak jelas bahwa kekayaan tersebut bukanlah kekayaan sementara; sebab
kekayaan tersebut tidak untuk dibagikan secara gratis,tetapi hanya ditimbun
oleh banyak pengkhotbah surat pengampunan dosa.
58.
Kekayaan itu juga bukan kebaikan Kristus dan para Rasul; sebabtanpa peran Paus,
kebaikan selalu menghasilkan kasih karunia kepadamanusia rohani; dan salib,
kematian, dan neraka bagi manusia lahiriah.59. St. Lawrence berkata bahwa harta
benda gereja adalahorang-orang miskin di gereja, tetapi ia berbicara menurut
penggunaankata itu pada zamannya.
60.
Kami tidak tergesa-gesa berbicara jika kami berkata bahwa kuncigereja, yang
diserahkan melalui kebaikan Kristus, adalah kekayaan itu.61. Sangat jelas bahwa
kuasa Paus pada hakikatnya sudah memadaiuntuk mengampuni hukuman dan
kasus-kasus yang khusus diberikan padanya.
62.
Kekayaan gereja yang sejati adalah Injil Kudus dari kemuliaan dan kasih karunia
Allah.
63.
Namun, kekayaan itu paling dibenci karena membuat orang yang pertama menjadi
yang terkemudian.
64.
Sementara kekayaan surat pengampunan dosa paling diterima karena membuat yang
terakhir menjadi yang pertama.
65.
Oleh karena itu kekayaan Injil adalah jala, yang pada mulanya digunakan untuk
menjala orang kaya.
66.
Kekayaan surat pengampunan dosa adalah jala yang sekarang digunakan untuk
menjala kekayaan orang.
67.
Surat pengampunan dosa, yang dipromosikan secara jelas olehpara pengkhotbah
sebagai kasih karunia terbesar, dipandangsungguh-sungguh seperti itu sepanjang
berkaitan dengan meningkatnyakeuntungan.
68.
Namun, dalam kenyataan, surat itu tidak berarti apa-apa jikadibandingkan dengan
kasih karunia Allah dan kesalehan karena salib.
69.
Uskup dan imam terikat untuk menerima komisaris kepausan yang mengurusi surat
pengampunan dengan segala kehormatannya.
70.
Namun, mereka masih terikat untuk melihatnya dengan segenapmata mereka dan
memerhatikan dengan segenap telinga mereka supayaorang-orang ini tidak
mengkhotbahkan keinginan mereka sendiri, namunmengkhotbahkan apa yang
diperintahkan oleh Paus.
71.
Biarlah orang yang berbicara menentang kebenaran surat pengampunan dosa Paus
terkucil dan terkutuk.
72.
Namun, pada sisi lain, orang yang mengeluarkan segenapkemampuannya untuk
menentang hawa nafsu dan penye1ewengan kebebasanpara pengkhotbah pengampunan,
biarlah ia diberkati.
73.
Seperti halnya Paus secara adil menghardik orang yangmenggunakan berbagai cara
untuk merusak perdagangan surat pengampunan.
74.
Terlebih-lebih jika ia menghardik orang yang, dengan dalihsurat pengampunan,
menggunakannya sebagai alasan untuk merusak kasihkudus dan kebenaran.
75.
Berpikir bahwa sur at pengampunan Paus memiliki kuasasedemikian sehingga mereka
bisa membebaskan manusia bahkan jika -meskipun itu tidak mungkin - ia telah
bersalah kepada Bunda Allah,merupakan kegilaan.
76.
Sebaliknya, kami meneguhkan bahwa surat pengampunan Paus tidakbisa menghapuskan
dosa paling remeh sekalipun, sepanjang hal ituterkait dengan kesalahannya.
77.
Ungkapan yang mengatakan bahwa seandainya St. Petrus menjadiPaus sekarang, ia
tidak bisa memberikan kasih karunia yang lebih besar,merupakan penghujatan kepada
St. Petrus dan Paus.
78.
Kami sebaliknya meneguhkan bahwa Paus saat ini atau Paus lainmana pun memiliki
kasih karunia yang lebih besar yang dapat digunakanmenurut kehendaknya - yaitu,
InjiI, kuasa, karunia kesembuhan, dansebagaimana tertulis (1 Korintus XII.9.)
79.
Mengatakan bahwa salib yang dihiasi panji-panji kepausanmerniliki kuasa yang
sama dengan salib Kristus, merupakan penghujatan.
80.
Uskup, imam, dan teolog yang mengizinkan khotbah semacam itu beredar di antara
umat, harus memberikan pertanggung-jawaban.
81.
Khotbah mengenai surat pengampunan dosa yang tidak terkontrolini bukanlah hal
yang mudah, bahkan juga bagi orang terpelajar, tidakbisa menyelamatkan Paus
dari fitnah, atau, dalam semua peristiwa,pertanyaan kritis kaumawam.
82.
Misalnya: "Mengapa Paus tidak mengosongkan api penyucian demikasih yang
paling kudus, dan kebutuhan jiwa yang mendesak - ini menjadiyang paling benar
dari semua alasan - jika ia menebus jumlah jiwa yangtidak terbatas demi hal
yang paling hina, uang, untuk digunakanmembangun Basilika - ini menjadi alasan
yang paling sepele?"
83.
Sekali lagi: "Mengapa misa penguburan dan misa peringatan harikematian
masih berlanjut, dan mengapa Paus tidak mengembalikan, ataumengizinkan
penarikan dana yang diwariskan untuk tujuan ini; karena halini merupakan
kesalahan untuk berdoa bagi orang-orang yang sudahditebus?"
84.
Sekali lagi: "Apakah karena kesalehan yang baru kepada Allahdan Paus,
maksudnya, demi uang, pejabat gereja mengizinkan orang yangtidak beriman dan
musuh Allah untuk menebus jiwa-jiwa yang saleh danmengasihi Allah dari api
pencucian, namun tidak menebus jiwa yang salehdan terkasih itu, berdasarkan
kasih yang cuma-cuma, demi kebutuhannyajiwa-jiwa itu sendiri?"
85.
Sekali lagi: "Mengapa peraturan tentang penyesalan dosa, yangsudah lama
dihapuskan dan mati dalam kenyataannya karena tidakdigunakan, sekarang dipatuhi
lagi dengan memberikan surat pengampunandosa, seolah-olah peraturan-peraturan
tersebut masih hidup danberlaku?"
86.
Sekali lagi: "Mengapa Paus, yang kekayaannya saat ini jauhlebih banyak
daripada orang yang paling kaya di antara orang kaya,tidak membangun Basilika
St. Petrus dengan uangnya sendiri, sebaliknyadengan uang dari. orang-orang
percaya yang miskin?"
87.
Sekali lagi: "Apa yang diampuni at au dianugerahkan Paus kepadaorang-orang,
yang dengan penyesalan yang dalam dan sempurna, mernilikihak untuk mendapatkan
pengampunan dan berkat yang sempurna?
88.
Sekali lagi: "Berkat yang lebih besar apakah yang akan diterimagereja jika
Paus, tidak satu kali, seperti yang ia lakukan sekarang,memberikan peng¬ampunan
dosa dan berkat seratus kali sehari kepadasetiap orang yang setia dalam
iman?"
89.
Oleh karen a keselamatan jiwa, bukannya uang, yang dicari Pausmelalui surat
pengampunannya, mengapa ia menunda surat-surat danpengampunan dosa yang
diberikan sejak lama karen a keduanya sama-samamanjur?
90.
Untuk menindas keberatan dan argumen kaum awam dengan kekuatansemata-mata dan
tidak menyelesaikannya dengan memberikan penjelasan,berarti memberi kesempatan
kepada gereja dan Paus untuk dicemoohmusuh-rnusuh mereka dan membuat
orang-orang Kristen tidak senang.
91.
jika, kemudian, pengampunan dikhotbahkan sesuai semangat danpikiran Paus,
sernua pertanyaan ini akan diselesaikan dengan mudah -tidak, bahkan tidak akan
ada.
92.
Jadi, menyingkirlah, semua nabi yang berkata kepada umat Kristus, "Damai,
damai," dan tidak ada damai!
93.
Diberkatilah semua nabi yang berkata kepada umat Kristus, "Salib,
salib," dan tidak ada salib!
94.
Orang-orang Kristen harus dinasihati untuk setia mengikutiKristus Sang Kepala
mereka melalui penderitaan, kematian, dan neraka.
95.
Dan dengan demikian yakin untuk memasuki surga melalui penganiayaan, bukannya
melalui damai sejahtera yang palsu.
PERNYATAAN
Saya, Martin Luther, Doktor, dari Ordo Rahib di
Wittenberg, ingin menyatakan di depan umum bahwa dalil tertentu menentang
surat pengampunan dosa Paus, sebagaimana mereka menyebutnya, te1ah saya
cetuskan.
Meskipun demikian, sampai saat ini, tidak ada aliran kita
yang paling
terkenal dan termasyhur, ataupun kekuatan sipil dan
keimaman
telah mengecam saya, tetapi seperti yang saya dengar, ada
beberapa
orang yang memiliki sikap tidak berpikir panjang dan lancang,
yang berani
mengatakan bahwa saya bidat, seolah-olah masalah ini sudah
diamati dan
dipelajari dengan teliti. Namun, menurut saya, seperti yang
sudah saya
lakukan sebelumnya, demikian juga sekarang, saya memohon
kepada
semua orang dengan iman Kristus, agar menunjukkan kepada saya
jalan yang
lebih baik, jika jalan yang semacam itu sudah dinyatakan
Allah
kepadanya, atau paling tidak untuk memberikan pendapat mereka tentang penilaian
Allah dan gereja. Sebab saya tidak begitu terburu-buruuntuk berharap bahwa
pendapat saya semata yang lebih disukai dari pada pendapat semua orang lain, atau tidak bodoh sehingga
bersedia membiarkan firman Allah dijadikan dongeng yang direkayasa oleh
penalaran
manusia.

TOKOH-TOKOH REFORMASI GEREJA
1. Martin Luther (1483-1546)
Luther lahir pada tanggal 10 November 1483 di Eisleben,
Jerman. Seorang tokoh yang paling berpengaruh dalam gereja bahkan di kalangan
Protestan setelah era Reformasi di mana Luther merupakan salah satu tokoh
utamanya. Luther membawa pembaharuan besar di Jerman. Dalam persembunyian dia
menerjemahkan Kitab Suci Perjanjian Baru ke dalam bahasa Jerman.[1]
Luther membawa pembaharuan besar di Jerman pada masa itu.
Dalam persembunyian dia menerjemahkan Kitab Suci Perjanjian Baru ke dalam
bahasa Jerman. Ini sangat penting sebagai sebuah pintu bagi perubahan dan
kemerdekaan berpikir. Selama 1500-an tahun, yang berhak membaca Kitab Suci
hanya segelintir orang dan yang berhak menafsirkannya hanya para petinggi
gereja seperti Paus di Roma. Penerjemahan Kitab Suci ke dalam bahasa Jerman
juga membawa pembaharuan tidak hanya dalam kehidupan beragama tetapi juga dalam
bidang non-agamis seperti seni dan budaya.
2. Erasmus Desiderius
Roterodamus
Adalah seorang humanis yang terkemuka dan merupakan perintis Reformasi.
Karyanya edisi perjanjian Baru diterbitkan pada tahun 1516 dalam Bahasa Yunani
mendorong reformasi Luther. Erasmus dilahirkan 27 oktober 1466. Ia tinggal
dalam biara Augustinus selama 5 tahun (1486-1491).[2] Pada waktu
selama itu ia menulis sejumlah puisi dan karangan prosa dan lain. Dalam
tulisannya sudah tampak kritiknya pada kekuasaan gereja.
Erasmus adalah seorang tokoh yang berjasa bagi gerakan reformasi gereja
yang dipimpin oleh Luther. Luther menggunakan edisi baru bahasa Yunani yang
dikeluarkan oleh Erasamus. Erasamus juga mengeritik keburukan-keburukan yang
ada di gereja dan menasahati paus supaya mengambil tindakan-tindakan
pembaharuan gereja. Hingga tahun 1524 Erasamus bersimpati pada reformasi
Luther.
3. Zwingli
Huldrych (atau Ulrich) Zwingli lahir di Swiss, 1
Januari 1484 adalah pemimpin Reformasi Swiss, dan pendiri Gereja Reformasi Swiss.[3] Reformasi
Zwingli didukung oleh pemerintah dan penduduk Zürich,
dan menyebabkan perubahan-perubahan penting dalam kehidupan masyarakat, dan
urusan-urusan negara di Zürich. Gerakan ini, khususnya, dikenal karena tanpa
mengenal kasihan menganiaya kaum Anabaptis dan para pengikut Kristus lainnya yang
mengambil sikap tidak melawan. Reformasi menyebar dari Zürich ke lima kanton Swiss lainnya, sementara yang lima
lainnya berpegang kuat pada pandangan iman Gereja
Katolik. Zwingli terbunuh di Kappel
am Albis, dalam sebuah pertempuran melawan kanton-kanton Katolik.
4. John Calvin (1509-1564)
Yohanes Calvin
atau John Calvin lahir di Noyon, Kerajaan Perancis, 10 Juli 1509 Swiss.
Ia adalah teolog Kristen terkemuka
pada masa Reformasi Protestan yang berasal dari Perancis.[4] Seorang
pemimpin Reformasi Gerakan Gereja di Swiss. Merupakan generasi kedua dalam
jajaran pelopor dan pemimpin reformasi gereja abad ke-16 peranannya sangat
besar dalam gereja-gereja reformatoris. Gereja-gereja yang mengikuti ajaran
tata gereja yang digariskan Calvin tersebar. Dikenal dengan gereja Calvinisme. Sebagai pelopor Reformasi Gereja, ia menyebarkan
gagasan-gagasannya tentang bagaimana Gereja
Reformasi yang benar itu ke
banyak bagian Eropa. Calvinisme menjadi sistem teologi dari mayoritas
Gereja Kristen di Skotlandia, Belanda, dan bagian-bagian tertentu
dari Jerman dan berpengaruh di Perancis, Hongaria khususnya di Transilvania dan Polandia.
5.
John
Knox
Lahir sekitar tahun 1513 di Haddington.
Ia belajar di Universitas
St. Andrews lalu ditahbiskan
menjadi imam Katolik tahun 1536 dan
menjadi seorang notaris kepausan tahun 1540.[5] Ia adalah
salah seorang tokoh yang memengaruhi gerakan reformasi di Skotlandia.
Ia merupakan salah satu murid Calvin di Jenewa,
sehingga pengaruh teologi Calvinis sangat kental dalam dirinya. Menurut
Knox, kekristenan dan kemerdekaan nasional harus dapat ditemukan bersama,
karena keduanya merupakan suatu pergumulan yang dapat diselesaikan bersama.
6.
John
Wycliff
John Wycliffe lahir 1324 adalah seorang pengajar di Universitas
Oxford, Inggris, yang dikenal
sebagai filsuf, teolog, pengkhotbah, penterjemah dan tokoh reformasi Kristen di
Inggris.[6] Ia dikenal
melalui karyanya menerjemahkan Alkitab dari bahasa Latin ke dalam bahasa Inggris pada tahun 1382, yang dikenal sebagai
"Alkitab Wycliffe". Karya inilah yang mempengaruhi
terjemahan-terjemahan Alkitab kemudian. Pada tahun 1371 doktrin-doktrin
Wycliffe mengenai kekayaan gereja dianggap cocok bagi pemerintah sekuler saat
itu, sebab gereja sangat kaya dan memiliki kurang lebih sepertiga dari seluruh
tanah di Inggris. Namun demikian, gereja masih menuntut kebebasan pajak dari
pemerintah. Doktrin-doktrin Wycliffe
dipakai untuk memaksa para rohaniawan yang segan membayar, sehingga dengan
begitu pemerintah dapat membiayai perang yang mahal melawan Prancis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar