Karet Alam sebagai mata pencarian utama di Dusun Batu Keling
|
Dusun Batu adalah sebuah dusun yang terletak di Desa Sukaria, Kecamatan Air Upas, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat. Dusun Batu Keling di apit oleh beberapa dusun lain, seperti di sebelah tenggara ada dusun selakauan, diseblahselatan ada dusun perimping. Disebelah barat ada dusun sedawak dan dibarat laun ada Dusun Pesanggaran. Sedangkan jauh di sebelah utara Sarang Membuluk.
Di Dusun Batu Keling terdapat beberapa anak sungai yang menunjang kehidupan masyarakat. Diseblah utara Dusun Batu Keling ada anak sungai yang diberi nama Pian Nulu, sedangkan di sebelah Selatan ada beberapa anak sungai seperi Sunggup, Raka-Raka, Senampuan, Silinginan, Seriam dan Atuq Tibuq, serta anak sungai kecil seperi Anak Karangan. Disebelah timur laut ada Dumpuq dan Pian Besar, diseblah barat ada Sungai Embayuq. Masih banyak lagi anak sungai yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Keberadaan sungai-sungai ini sangat membantu kelangsungan hidup masyarakat Dusun Keling. Penduduk disana mengambil air dari sungai-sungai tersebut, khususnya Pian Nulu sebagai sumber air minum. Air yang bersih mengalir dari hulu sungai menjadi sumber kehidupan masyarakat di Batu Keling. Sungai sebagai sumber kehidupan masyarakat tidak hanya berfusngi sebagai sumber air minum, namum sebagai tempat mencuci, mandi, bertemu dan bercerita dengan orang lain sertai menjadi tempat bermain yang sangat menarik untuk anak-anak.
Dusun Batu Keling mayoritas dihuni oleh penduduk Dayak Kendawangan dibawah naungan adat istiadat yang berlaku disana. Karena adanya anggapan “Hidup dikandung adat, mati dikandung tanah”. Kalimat ini bermakna dalam kehidupan kita diatur oleh norma-norma yang berlaku dalam masyarakat, dan ketika meniggal semua orang akan kembali ke tanah. Dengan adanya hukum adat yang berlaku maka penduduk di Dusun Batu Keling dapat hidup berdampingan secara damai dengan siapa pun.
Masyarakat Batu Keling umumnya bermata pencarian sebagai petani. Perkebunan karet menjadi komoditas utama di Batu Keling. Selain perkebunan karet perkebunan kelapa sawit dan pertambangan menjadi lahan usaha masyarakat Batu Keling. Untuk hasil pertanian di Batu Keling sejak tahun 2000 mulai mengalami penurunan. Penurunan ini disebabkan oleh beberpa faktor. Seperti rendahnya minat orang untuk melakukan sistem ladang berpindah karena sistem persawahan belum mampu dilakukan oleh masyarakat di Dusun Batu Keling. Selain itu, lahan yang digunakan untuk berladang sudah sangat terbatas karena adanya perkebunan kelapa sawit dan pertambangan yang marak terjadi.
Karena adanya perkebunan kelapa sawit dan pertambangan banyak menimbulkan beberapa dampak bagi kehidupan masyarakat Batu Keling. Dampak positif dari perkebunan dan pertambangan ini antara lain seperti tersedianya lapangan pekerjaan, meningkatnya taraf kehidupan, terjadi persaingan untuk menjadi lebih baik, serta, meningkatnya minat generasi muda Batu Keling yang mampu mengenyam pendidikan tinggi untuk mempersiapakan persaingan secara global.
Namun selain dampak positif, tidak dapat dipungkiri munculnya beberapa dampak negatif yang terjadi seperti kerusakan alam dan lingkungan Batu Keling. Sungai-sungai yang dahulu menjadi sumber kehidupan, kini berubah menjadi sungai yang kotor penuh limbah perkebunan kelapa sawit dan limbah pertambangan. Dampak lain yang ditimbulkan masuknya pengaruh-pengaruh negatif dalam kalangan anak muda di Batu Keling. Ketidakmampuan mengimbangi arus globalisasi dan revolusi digital yang sangat cepat menjadikan beberapa anak muda Batu Keling kehilangan arah menentukan perspektifnya. Kepolosan yang khas sebagai orang desa menjadikan mereka mudah untuk terpengaurh hal baru yang dianggap lebih menarik untuk diselami meskipun hal ini merupakan hal yang tidak baik. Kebutaan moral menjadi salah satu penyebab beberapa anak mudah terjerembab ke dalam kehidupan yang buruk. Mabuk-mabukan tidak sesuai dengan adat yang berlaku, kenakalan remaja seperti merokok, minum minumab beralkohol, seks bebas, konsumsi obat-obatan secara berlebihan dan lain sebagainya menjadi dampak negatif yang ditimbulkan oleh masuknya pihak asing.
Namum sebagai kader-kader masa depan pemuda Batu Keling, dihimbau untuk menjadikan hidup lebih berarti. Mengutip ucapan Presiden Amerika Serikat, John F. Kennedy “jangan tanyakan apa yang telah Batu Keling berikan kepada anda, namun tanyakan apa yang sudah anda berikan untuk Batu Keling”. Maka diharapkan pemuda-pemudi Batu Keling dapat menjadi kader-kader yang dapat dibanggakan baik dalam lingkungan keluarga, kampong serta tingkat nasional dan internasional.
Agar dapat memberikan sumbangan untuk kampong halaman salah satu jalanya melalui pendidikan. Karena pendidikanlan yang mampu merubah dan membangun kampong halaman. Tanah, hutan dan wilayah Batu Keling sudah hampir setengahnya dikuasi oleh pemilik-pemilik modal. Jika pemudanya hanya diam dan menunggu maka tidak menutup kemungkinan dikemudia hari Batu Keling hanya menjadi sebuah kenangan dan kisah untuk anak cucu kita. Maka majulah terus menjadi kader-kader yang baik secara pengetahuan moral, baik secara keinginan moral, baik secara tindakan moral dan mampu secara intelektual agar pemuda-pemudi Batu Keling dapat bersaing dalam kancah nasional maupun internasional.
Masa depan Batu Keling ada ditangan para pemuda-pemudinya. Jika generasi mudanya lemah maka kehancuran bisa datang, namun jika generasi mudanya kuat maka keagungan dan kebanggaan sebagai orang Batu Keling akan terwujud. Seperti pidato Presiden Indonesia, Soekarno “Berikan aku seribu orang tua maka akan kucabut Gunung Semeru dari akarnya, tapi berikan aku sepuluh anak muda maka akan kuguncang dunia”. Jelas bahwa peranan anak muda menjadi ujung tombak pembangunan sebuah bangsa.
Mari bersama-sama membangun Batu Keling yang permai. Batu Keling yang menjadi surga bagi siapapun yang datang. Batu Keling yang bersih, yang terhindari dari limbah limbah perkebunan dan pertambangan. Batu Keling yang menjanjikan kehidupan yang layak untuk masyarakatnya. Batu Keling yang memiliki sungai yang bersih, bukit yang megah (seperti bukit Alang-Alang), hutan bejaluq, arai beundang. Batu Keling yang makmur dan berdaya saing global. Salam Pemuda Batu Keling, Pyan.
Yuliwati (Mahasiswi Manajemen dari Batu Keling)
|
Pohon Karet
|
Logo Pemuda Batu Keling
|
Randy Irawan (Mahasiswa Perawat dari Batu Keling)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar