17718251002
POPULASI DAN SAMPEL
A. Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas: Objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudia ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang tetapi objekdan benda-benda alam lain. Populasi meliputi seluruh karakteristik /sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu.
B. Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. sampel digunakan karena populasi ada yang berjumlah besar dan keterbatasan dari berbagai aspek dari peneliti. Untuk itu sampel harus representatif.
C. Teknik Sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian maka digunakan berbagai macam teknik sampling.
Teknik sampling terdiri dari dua bagian: Probability sampling dan non probability sampling.
Probability sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Probability sampling terdiri dari:
1. Simple random sampling merupakan pengambilan sampel yang dilakukan secara acak dan tidak memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara ini dilakuan jika populasi bersifat homogen.
2. Proportionate stratified random sampling digunakan apa bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Misalnya populasi pegawai yang memiliki strata pendidikan yang berbeda.
3. Disproportionate stratified random sampling digunakan apa bila populasi berstrata tapi kurang proposrsional. Misalnya pegawa yang strata pendidikan tidak sama seperti 3 orang lulusan S3, 2 orang lulusan S2, 50 orang lulusan S1, 500 orang SMU, 800 orang SMP. Maka lulusan S3 dan S2 diambil semuanya.
4. Cluster sampling (area sampling) digunakan jika abjek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misalnya penduduk dari suatu negara, propinsi dan kabupaten. Untuk pengambilan sampelnya dilakukan didaerah yang sudah ditetapkan. Teknik sampel ini dilakukan melaui dua tahap yaitu tahap pertama menentukan sampel daerah dan tahap berikutnya menentukan sampel orang-orang yang ada pada daerah itu secara sampling pula.
Nonprobability Sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Sampel ini meliputi:
1. Sampling sistematis merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan unsur dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Misalnya darii 100 orang yang diberi nomor urut yang dijadikan sampel yang yang mendapat nomor ganji atau genap atau kelipatan dari 3.
2. Sampling kuota merupakan teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri tertentu sampai jumlah kuota yang diinginkan. Misalnya ingin meneliti pendapat orang tua terhadap kebijakan full day school. Jumlah sampel yang ditentukan 100 orang makan penelitian dianggap selesai jika sudah mendapatkan sampel 100 orang.
3. Sampling insidental merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang kebetulan bertemu peneliti dapat dijadikan sampel.
4. Sampling purposive merupakan teknik menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya mau meneliti tentang kualitas makanan maka yang dijadikan sampel adalah orang yang ahli makanan.
5. Sampling jenuh merupakan teknik pengambilan sampel jika semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini dilakukan pada jumlah populasi yang relative kecil atau peneliti ingin membuat generalisasi yang relatif kecil.
6. Snowball sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil kemudia membesar. Misalnya peneliti menentukan 2 orang sampel, tetapi peneliti merasa kurang cukup sehingga peneliti menambah jumlah sampel.
D. Cara menentukan sampel
Jumlah sampel selalu diharapkan 100% mewakili populasi yang artinya sama dengan jumlah populasi itu sendiri. Makin besar jumlah sampel maka makin kecil kesalahan generasisasi. Untuk menentukan jumlah sampel dapat menggunakan rumus yang dikembangkan Isaac dan Michael untuk tingakt kesalahan 1%, 5% dan 10%. Penentual sampel ini dipakai jika populasi berdistribusi normal, jika populaso bersifat homogeny maka tidak perlu dipakai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar